Selasa, 08 Februari 2011

Sajak Tentang Anak

SAJAK TENTANG ANAK

Bila anak hidup dengan  kritikan
Ia belajar  untuk mengutuk

Bila anak hidup dengan  permusuhan
Ia belajar  untuk melawan

Bila anak hidup dengan  ejekan
Ia belajar  menjadi pemalu

Bila anak hidup dengan  rasa malu
Ia belajar untuk merasa bersalah

Bila anak hidup dengan  toleransi
Ia belajar  menjadi sabar

Bila anak hidup dengan  penuh dukungan
Ia belajar  untuk percaya diri

Bila anak hidup dengan  pujian
Ia belajar&nbsp! ; untuk menghargai

Bila anak hidup dengan  keadilan
Ia belajar menjadi adil

Bila anak hidup dengan  rasa aman
Ia belajar  untuk mempunyai keyakinan

Bila anak hidup dengan  pengakuan
Ia belajar  untuk menyukai dirinya

Bila anak hidup dengan  kejujuran
Ia belajar  kebenaran

Bila anak hidup dengan penerimaan dan persahabatan
Ia belajar  menemukan rasakasih sayang di dunia



Terjemahan dari Dorothy Law Nolte  1982.






AGAMA ADALAH FITRAH

AGAMA ADALAH FITRAH
 
Fitrah adalah potensi-potensi tertentu yang ada pada diri manusia yang telah dibawanya semenjak lahir, dalam kaitannya dengan tugas manusia sebagai khalifah Allah untuk menciptakan kemakmuran dan  kebahagiaan dimuka bumi ini. Sebab dengan berkembangnya seluruh  fitrah tersebut, barulah tugas hidup manusia itu akan terlaksana  dengan sukses.
Menurut para pakar ilmu jiwa, didalam jiwa manusia itu ada enam rasa/potensi, yaitu Agama,  intelek, sosial, susila, harga diri dan
seni.
Lalu menurut para ilmuwan Antrhopolgi, potensi pada diri manusia ituada tiga, yaitu mempertahankan hidup melangsungkan keturunan danmembela hidup. Dimana mempertahankan hidup dengan makan dan minuman,melangsungkan keturunan dengan bersuami atau beristri, membela hidup
dengan persenjataan.
Islam sendiri mengakui bahwa manusia dilahirkan memang membawa
potensi-potensi kefitrahan tertentu itu.
Dalam hal ini Nabi besar Muhammad Saw bersabda :

'Tidaklah dilahirkan seorang anak melainkan atas fitrah'
(Hr. Muslim).
Persoalannya sekarang, apakah Al-Qur'an mengungkapkan fitrah-fitrahyang ada pada diri manusia dalam bentuk perintah atau anjuran untukberbuat sesuatu yang diluar kemampuannya atau fitrahnya, maka berarti
:1).Al-Qur'an melanggar prinsip yang telah ditetapkan sendiri, yaitu
agama Islam diciptakan bersesuaian dengan fitrah manusia, sebagaimana
yang dinyatakan dalam Surah Ar-Ruum ayat 30 :
óOÏ%r'sù y7ygô_ur ÈûïÏe$#Ï9 $ZÿÏZym 4 |NtôÜÏù «!$# ÓÉL©9$# tsÜsù }¨$¨Z9$# $pköŽn=tæ 4 Ÿw Ÿ@ƒÏö7s? È,ù=yÜÏ9 «!$# 4 šÏ9ºsŒ ÚúïÏe$!$# ÞOÍhŠs)ø9$#  ÆÅ3»s9ur uŽsYò2r& Ĩ$¨Z9$# Ÿw tbqßJn=ôètƒ ÇÌÉÈ
"Maka hadapkanlah dirimu kepada agama (Allah) yang benar itu;(tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurutfitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agamayang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui."(QS. 30:30)
2) .Al-Qur'an memaksa manusia manusia untuk berbuat sesuatu yang diluar
kemampuannya. Padahal Allah sudah menyatakannya dalam Al-Qur'an  

"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengankesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yangdiusahakannya dan mendapat siksa (dari kejahatan) yangdikerjakannya."(QS. 2:286)

"Katakanlah: "Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannyamasing-masing".(QS. 17:84)

Untuk itulah kita akan mengungkapkan bagaimana Al-Qur'an mengakui danmenghidupkan fitrah-fitrah yang ada pada diri manusia itu.
1. Agama
A) .Fitrah keagamaan ini menurut Al-Qur'an telah diberikan kepada manusiasemenjak dialam roh dahulu, yaitu ketika Allah mengajak roh manusiauntuk mengadakan suatu perjanjian sebagaimana yang dinyatakan dalamSurah Al A'raf ayat 172 berikut :
øŒÎ)ur xs{r& y7/u .`ÏB ûÓÍ_t/ tPyŠ#uä `ÏB óOÏdÍqßgàß öNåktJ­ƒÍhèŒ öNèdypkô­r&ur #n?tã öNÍkŦàÿRr& àMó¡s9r& öNä3În/tÎ/ ( (#qä9$s% 4n?t/ ¡ !$tRôÎgx© ¡ cr& (#qä9qà)s? tPöqtƒ ÏpyJ»uŠÉ)ø9$# $¯RÎ) $¨Zà2 ô`tã #x»yd tû,Î#Ïÿ»xî ÇÊÐËÈ

"Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adamdari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka(seraya berfirman):"Bukankah Aku ini Tuhanmu". Mereka menjawab:"Betul(Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi".(QS. 7:172)

B) Allah mengirimkan Nabi dan Rasul-Nya untuk mengingatkan perjanjian tersebut.
öÏj.xsù !$yJ¯RÎ) |MRr& ֍Åe2xãB ÇËÊÈ
"Maka berilah peringatan, karena sesungguhnya kamu adalah orang-orangyang memberi peringatan."(QS. 88:21)

C) .Allah menurunkan Al-Qur'an adalah untuk mengatur konsekuensiperjanjian itu.
tPöqtƒur ß]yèö7tR Îû Èe@ä. 7p¨Bé& #´Îgx© OÎgøŠn=tæ ô`ÏiB öNÍkŦàÿRr& ( $uZø¤Å_ur šÎ/ #´Íky­ 4n?tã ÏäIwàs¯»yd 4 $uZø9¨tRur šøn=tã |=»tGÅ3ø9$# $YZ»uö;Ï? Èe@ä3Ïj9 &äóÓx« Yèdur ZpyJômuur 3uŽô³ç0ur tûüÏJÎ=ó¡ßJù=Ï9 ÇÑÒÈ
"Dan Kami turunkan kepadamu Al-Kitab (Al-Qur'an) untuk menjelaskansegala sesuatu dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yangberserah diri."(QS. 16:89) 
2.Intelektual
A) .Islam adalah agama (yang sesuai dengan) akal manusia.
Nabi Muhammad Saw menyabdakan :
'Agama itu adalah akal, tidak ada agama bagi orang-orang yang tidak(mau memanfaatkan akalnya) berakal'(Hr. Abu Syekh)

Dalm hal ini Nabi Besar Muhammad Saw bersabda:

"Yang terlepas dari hukum agama itu ada tiga macam: 1. Anak hingga iadewasa, 2. Orang tidur hingga ia bangun, 3. Orang gila hingga iasembuh."(Hr. Abu Daud dan Ibnu Majah).
B) Al-Qur'an mendorong manusia untuk berpikir tentang segala sesuatu
dengan sedalam-dalamnya, sehingga sampai pada kesimpulan bahwa segala
sesuatu itu ada penciptanya, yaitu Tuhan, dan diciptakan denganmaksud dan tujuan tertentu, yang akhir-akhirnya mendorong manusiauntuk lebih beriman kepada Tuhan yang Esa dalam segala bidang-Nya.

"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinyamalam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau dudukatau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaanlangit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkaumenciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalahkami dari siksa neraka."(QS. 3:190-191)

C.Al-Qur'an memuji keunggulan atau superioritas orang-orang yang
berilmu pengetahuan (cendikiawan/ilmuwan) sebagaimana yang dinyatakan
oleh ayat-ayat berikut :
$pkšr'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#þqãZtB#uä #sŒÎ) Ÿ@ŠÏ% öNä3s9 (#qßs¡¡xÿs? Îû ħÎ=»yfyJø9$# (#qßs|¡øù$$sù Ëx|¡øÿtƒ ª!$# öNä3s9 ( #sŒÎ)ur Ÿ@ŠÏ% (#râà±S$# (#râà±S$$sù Æìsùötƒ ª!$# tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä öNä3ZÏB tûïÏ%©!$#ur (#qè?ré& zOù=Ïèø9$# ;M»y_uyŠ 4 ª!$#ur $yJÎ/ tbqè=yJ÷ès? ׎Î7yz ÇÊÊÈ
"Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu danorang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan AllahMaha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."(QS. 58:11)
3. Sosial

A)  Al-Qur'an menyatakan bahwa manusia adalah umat yang satu.

"Manusia itu adalah ummat yang satu. (Setelah timbul perselisihan),maka Allah mengutus para nabi, sebagai pemberi kabar gembira danpemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab yang mereka perselisihkan. Tidaklah berselisih tentang Kitab itu melainkanorang yang telah didatangkan kepada mereka Kitab, yaitu setelahdatang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, karena dengkiantara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yangberiman kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkan itudengan kehendak-Nya. Dan Allahselalu memberi petunjuk orang yangdikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus."(QS. 2:213)

B). Manusia dijadikan bersuku-suku dan berbangsa-bangsa adalah untuksaling kenal mengenal.

"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seoranglaki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsadan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnyaorang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yangpaling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahuilagi Maha Mengenal."(QS. 49:13)
C). Al-Qur'an memerintahkan agar hidup dilaksanakan dengan salingtolong menolong dalam kebaikan dan ketakwaan, dan tidak salingmenolong didalam melakukan dosa dan kejahatan.
Ÿwur (#qçRur$yès? n?tã ÉOøOM}$# Èbºurôãèø9$#ur 4 (#qà)¨?$#ur ©!$# ( ¨bÎ) ©!$# ߃Ïx© É>$s)Ïèø9$# ÇËÈ
"Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa,dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran."(QS. 5:2)
Dari pernyataan ayat diatas, jelaslah bahwa Al-Qur'an telah
meletakkan dasar-dasar kehidupan sosial yang pokok dan paling utama.

4. Susila

A). Al-Qur'an mengatur manusia kedalam suatu sistem kehidupan yang
berdasar pada segala kebaikan dan bebas dari segala kejahatan.
kptø:$# ֍ßgô©r& ×M»tBqè=÷è¨B 4 `yJsù uÚtsù  ÆÎgŠÏù ¢kptø:$# Ÿxsù y]sùu Ÿwur šXqÝ¡èù Ÿwur tA#yÅ_ Îû Ædkysø9$# 3 $tBur (#qè=yèøÿs? ô`ÏB 9Žöyz çmôJn=÷ètƒ ª!$# 3 (#rߊ¨rts?ur  cÎ*sù uŽöyz ÏŠ#¨9$# 3uqø)­G9$# 4 Èbqà)¨?$#ur Í<'ré'¯»tƒ É=»t6ø9F{$# ÇÊÒÐÈ
"Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allahmengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalahtaqwa dan bertaqwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal."(QS. 2:197)

B). Al-Qur'an mendorong, bukan saja untuk melaksanakan sifat yang baik,
tetapi juga menegakkannya dan mendorong untuk menghapuskan sifat yang
buruk.
ÉOÏ%r&ur no4qn=¢Á9$# ÇnûtsÛ Í$pk¨]9$# $Zÿs9ãur z`ÏiB È@øŠ©9$# 4 ¨bÎ) ÏM»uZ|¡ptø:$# tû÷ùÏdõムÏN$t«ÍhŠ¡¡9$# 4 y7Ï9ºsŒ 3tø.ÏŒ šúï̍Ï.º©%#Ï9 ÇÊÊÍÈ
"Dan dirikanlah shalat itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang)dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnyaperbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa)perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orangyang ingat."(QS. 11:114)

C. Al-Qur'an menunjukkan mana yang baik dan mana yang buruk, sebabmanusia dengan akalnya saja tidak mampu untuk menunjukkan hal ini.Manusia dengan akalnya hanya mampu memilih mana yang baik dan manayang buruk yang telah ditunjukkan Al-Qur'an.

"Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagiandari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari hasil usahamuyang baik-baik dan sebagian dari apa yang kami keluarkan dari bumiuntuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamunafkahkan dari padanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnyamelainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwaAllah Maha Kaya lagi Maha Terpuji."(QS. 2:267)
.
"Aku diutus hanyalah untuk menyempurnakan budi pekerti manusia."
(HR. Bukhari)
y7¯RÎ)ur 4n?yès9 @,è=äz 5OŠÏàtã ÇÍÈ
"Dan sesungguhnya kamu (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yangagung."(QS. 68:4)
ôs)©9 tb%x. öNä3s9 Îû ÉAqßu «!$# îouqóé& ×puZ|¡ym `yJÏj9 tb%x. (#qã_ötƒ ©!$# tPöquø9$#ur tÅzFy$# tx.sŒur ©!$# #ZŽÏVx. ÇËÊÈ
"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yangbaik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah."(QS. 33:21)

5. Harga diri

A) Al-Qur'an menyatakan bahwa harga diri serta kemuliaan manusia ituamat tinggi, lebih tinggi dari makhluk-makhluk lain ciptaan Tuhan.
* ôs)s9ur $oYøB§x. ûÓÍ_t/ tPyŠ#uä öNßg»oYù=uHxqur Îû ÎhŽy9ø9$# ̍óst7ø9$#ur Nßg»oYø%yuur šÆÏiB ÏM»t7ÍhŠ©Ü9$# óOßg»uZù=žÒsùur 4n?tã 9ŽÏVŸ2 ô`£JÏiB $oYø)n=yz WxŠÅÒøÿs? ÇÐÉÈ
"Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkutmereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yangbaik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurnaatas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan."(QS. 17:70)

B) Kemudian Al-Qur'an memerintahkan agar harga diri dan kemuliaan yangtelah diberikan oleh Allah itu dipelihara dan Al-Qur'an telahmenunjukkan jalannya, yaitu dengan Iman dan Amal saleh.

"Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yangsebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yangserendah-rendahnya (neraka), kecuali orang-orang yang beriman danmengerjakan amal saleh; maka bagi mereka pahala yang tiadaputus-putusnya."(QS. 95:4-6)
C)  Akhirnya Al-Qur'an menyatakan bahwa tanpa Iman dan Amal Saleh,martabat manusia akan sejajar dengan binatang.

"Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang yang beriman danmengerjakan amal saleh ke dalam surga yang mengalir di bawahnyasungai-sungai. Dan orang-orang yang kafir itu bersenang-senang (didunia) dan mereka makan seperti makannya binatang-binatang. Danneraka adalah tempat tinggal mereka."(QS. 47:12)

Ref.. Qurais Shihab, Membumikan Al-Qur’an